Sarana pembelajaran tersebut kami menggunakan sarana lapangan bulutangkis di lingkungan warga dan semuanya ini dilakukan dengan swadaya pembiyaan baik para pengajar (ustadz, ustadzah) sebanyak 8 orang merupakan orang lingkungan, tukas Ustadz Bahri
Secara pysicologis dan dampak sosial kegiatan ini justru menjadikan sarana bukan hanya anak – anak tapi pula pihak orang tua untuk sadar dilingkungan mengikuti peran keagamaan sangat penting menjadi pedoman meniti pembentukan keluarga takwa menjalankan fungsi hidup bermasyarakat.
Lurah Kebon Kosong Syamsul Ma’arif saat meninjau bersama sketsindonews menyatakan, ini sebuah metafora bagaimana mengembalikan fungsi kampung seperti dulu dengan suara anak – anak untuk kembali mengaji disetiap dilingkungan atau surau, tuturnya.