Tak hanya itu, Rahmat juga merasa aneh seorang Sofyan Djalil membela mati-matian keluarga Tabalujan yang disebut berjasa bagi bangsa Indonesia. Padahal, selain Abdul Halim, banyak sekali korban keluarga Tabalujan yang tanahnya dirampas dengan modus yang sama.
“Korban dari pengusaha Tabalujan ini banyak sekali, bukan hanya Abdul Halim, ada Pak Edy dan lainnya. Dan sudah banyak juga yang lapor ke polisi. Salah satunya Benny Simon Tabalujan sudah jadi DPO oleh Polda Metro. Informasi yang saya dapat, keluarga Tabalujan ini sejak tahun 2010-2011 mendapatkan 106 hektar tanah yang perolehan nya tidak jelas serta dan semuanya bersengketa dengan rakyat kecil. Masa orang demikian bisa di bilang berjasa kepada bangsa dan negara tercinta Republik Indonesia.
Dikesempatan berbeda, Ketua Gerakan Nasional (Gernas) 98 dan Relawan Jokowi Anton Situmorang mendesak Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil untuk mundur lantaran gagal memberantas mafia tanah.
“Sofian Djalil sudah pernah mengakui diinternalnya ada mafia tanah. Dia harus mundur, karena dia tidak mampu memberantas mafia tanah,” kata Ketua Gerakan Nasional (Gernas) 98 dan Relawan Jokowi, Anton Aritonang.
Anton menambahkan, jika tidak mau mundur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mengganti menterinya tersebut.
“Kalau tidak mau mundur, presiden harus mengganti menterinya, yang lebih berani berantas mafia tanah yang sebenarnya. Bukan masyarakat kecil yang jadi korban lalu disebut mafia tanah, dan bukan pro ke pengusaha,” katanya.
Bukan tanpa alasan, kata Anton, saat ini praktik mafia tanah sudah mengkhawatirkan. Mafia tanah juga sudah beraksi secara nasional. Selain mendesak menteri itu mundur, Anton juga meminta Presiden Jokowi membentuk satgas pemberantasan mafia tanah.
“Mafia tanah sudah masuk di segala lini. Pak Presiden harus ambil alih ini, harus membentuk satgas pemberantasan mafia tanah secara nasional,” kata Anton.
Anton melanjutkan, orang-orang yang mengisi Satgas Mafia Tanah nantinya orang pilihan langsung dari Presiden Jokowi. Jokowi pun, kata dia harus menunjuk orang yang berani melawan mafia tanah.
“Orangnya yang berani melawan mafia tanah. Langsung di bawah di presiden. Orangnya dibentuk oleh presiden,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN), Sofyan Djalil diduga membekingi mafia tanah. Hal ini diketahui dari cuitan di media sosial.