Secara politik, ujar Haikal, negara Indonesia diwajibkan untuk mampu menghadirkan rasa keadilan terutama bagi rakyat kecil jika ia ingin tetap ada dan lestari.
Selanjutnya, secara ekonomi, kebijakan yang berpihak pada kepentingan umum dan berwawasan jauh ke depan harus terus dirumuskan dan diupayakan agar Indonesia tak jatuh dalam middle income trap dan krisis ekonomi yang dapat berujung pada krisis politik yang fatal.
“Dalam situasi sedemikian itu, rakyat Indonesia kini melihat harapan kepada seorang anak bangsa bernama Profesor Mahfud MD,” ucapnya.
Menurut Haikal, sosok mahfud yang jujur dan sederhana memiliki visi kuat untuk memperbaiki Indonesia dan diwujudkan secara nyata melalui langkah-langkah perbaikan yang tegas dan berani.
Sebagai intelektual akademik, Mahfud dinilai mumpuni untuk mempertajam visi dan memperbaiki arah perjalanan bangsa.
“Sebagai pejabat Menkopolhukam, ia bukanlah figure yang ongkang-ongkang kaki duduk di singgasana menikmati kemewahan fasilitas dan memperkaya diri dan kelompoknya. Professor Mahfud MD tahu dan berani menggunakan kekuasaan di tangannya untuk melawan segala bentuk rekayasa dan kezaliman, dan menjadi tempat mengadu bagi rakyat kecil yang dizalimi,” ucapnya.
Haikal kembali memaparkan bahwa sudah banyak kasus yang Mahfud bongkar dan gulung hingga para pelaku yang berlindung di balik jabatan tinggi bisa masuk bui. Sebaliknya, telah banyak rakyat kecil yang tertolong dengan kuasanya melalui kerja sama yang baik dengan netizen atau social media.