Dukung Pernyataan Jokowi, Pemuda Katolik Soroti Rendahnya Komitmen Pemda Untuk Penanganan Stunting

oleh
oleh

Saat ini perhatian Pemuda Katolik untuk penurunan stunting sudah berjalan di beberapa daerah. Di NTT, misalnya sebagai basis masyarakat Katolik juga menempati posisi teratas dengan angka balita stunting sebesar 35.3 persen; atau di Kalimantan Barat di angka 27.7 persen; serta Papua Barat, 30 persen.

Bagi Joe, program-program ini, tidak dibuat tiba-tiba tetapi sejalan dengan hasil Rakernas di Sulawesi Utara tahun 2022 dan hasil evaluasi Rapimnas I Pemuda Katolik di Pekanbaru akhir Mei 2023. Bahwa isu stunting menjadi perhatian besar. Di hadapan Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy yang hadir membuka Rapimnas, Pemuda Katolik berkomitmen menetapkan stunting sebagai isu serius dan menjadi fokus perhatian Pemuda Katolik. “Menko PMK menyambut baik program Pemuda Katolik ini dan ajak kader bersinergi atasi stunting,” ungkap Joe.

Lanjutnya, sebagai organisasi masyarakat, Pemuda Katolik sangat siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk tekan angka stunting nasional. Maka butuh dukungan pemerintah dalam hal pendanaan program kerja.

“Seluruh kader Pemuda Katolik berkomitmen tinggi menguatkan pondasi SDM masyarakat Indonesia. Sebab stunting itu bukan hanya urusan tinggi badan anak, tapi perlu diwaspadai adalah menurunnya kemampuan belajar anak, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis lainnya,” demikian Joe.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.