Kepala BWS Bali – Penida Muhammad Noor mengatakan, melihat dampak letusan Gunung Agung pada 2018 dan 2020 lalu terhadap DAS Tukad Unda, diperlukan sinergi antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kabupaten terkait untuk mengendalikan banjir aliran lahar dingin yang sering terjadi di DAS Tukad Unda.
“Mengingat tingginya sedimentasi pasca erupsi dan tergerusnya tebing sungai, alur sungai dan lahan milik masyarakat yang berubah, maka diperlukan pengendalian alur sungai Tukad Unda,” kata Noor.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan antara lain pembangunan Tanggul Tukad Yeh Sah, Cek Dam Tukad Yeh Sah, Tanggul Tukad Unda, Tanggul Penampang Ganda Tukad Unda, Pekerjaan Jetty, dan Groundsill.