“Awalnya berawal dari kebutuhan pribadi perawatan kuku setiap dua minggu, langsung terpikir kenapa tidak buat salon sendiri, selain untuk keperluan pribadi dapat nilai bisnis. Dari situ saya membuka Salon Kecantikan, sekarang sudah bertambah bisnis lain, yang awalnya seluruh yang terlibat adalah perempuan, tetapi sekarang seiring berkembangnya usaha juga ada laki-laki,” cetusnya.
Selain sisi kesuksesan, penting diketahui berbagai kesulitan yang dihadapi dalam memulai dan menjalankan bisnis, apalagi bila menyangkut perempuan.
“Bagi calon pebisnis khususnya yang wanita, gender saat ini masih merupakan isu, oleh karenanya perlu strategi yang tepat,” jelasnya.