“Sampah juga banyak bertumpuk dan berserakan di pasar-pasar, di jalan-jalan raya, bahkan saluran air, kali dan sungai dipenuhi dengan sampah yang menebarkan aroma bau tak sedap. Hal itu sudah menjadi pemandangan yang bisa di Kota Depok. Gile benar kan, Pemkot Depok pun sudah tak peduli,” ungkapnya.
Menurut Rizani, solusi mengatasi persoalan sampah yang hendak dijalankan Pemkot Depok dengan telah membuang anggaran ratusan miliar sejak 2005, seperti hanya sekedar lips service atau angan-angan yang tak pernah terwujud.
“Sudah sejak 2010, rencananya TPA Cipayung mau dipindahkan, namun tak pernah terwujud. Sampah mau dibuang ke TPPA Nambo Bogor juga tak pernah terwujud. Sejak 2005, telah dibangun puluhan tempat unit pengelolaan sampah (UPS) di setiap kecamatan bahkan kelurahan juga gagal,” jelasnya.
Lanjut Ia, Pemkot Depok juga gagal dalam mengajak masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah di setiap RW juga gagal. Dan, rencana selanjutnya DLHK Depok akan membeli insinerator atau alat untuk mengolah sampah dengan cara dibakar yang diyakini dapat mengatasi persoalan sampah di Kota Depok.