“Untuk mengatasi sementara, saya pikir insinerator jalan keluar tercepat mengatasi persoalan sampah. Tapi, aneh kan, Wali Kota Depok, Mohammad Idris terkesan setengah hati untuk menganggarkan biaya membeli alat yang diusulkan DLHK Kota Depok. Dan, malah berpikir resiko biaya tambahannya untuk perawatan dan operator. Naif sekali pola pikir Wali Kota Depok ini,” tutur Rizani.
Rizani memberikan beberapa poin solusi mengatasi persoalan sampah di Kota Depok, jika dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Depok pada Pemilu 2024 mendatang yakni menjadikan waste management hierarchy sebagai acuan mendasar dalam sistem tata kelola persampahan, dengan mengutamakan penerapan secara hierarkis dimulai dari prevention, reuse, recycle, recovery, dan disposal.
Melakukan pengetatan terkait pengenaan sanksi dan pelaksanaan pengelolaan sampah sesuai perundang-undangan yang berlaku dan melanjutkan kembali konsep zero waste city dan smart city.
“Meninjau ulang penerapan teknologi yang tepat dalam menanggulangi volume sampah yang sudah overload di TPA Cipayung. Memfokuskan sistem dan mekanisme pengaplikasian bank sampah di RW setempat yang lebih efektif, memaksimalkan keberadaan UPS yang ada, menambah UPS dan bank hingga tingkat RW. Serta segera wujudkan kerjasama pembuangan sampah ke TPPA Nambo Bogor,” pungkas Rizani.