Kondisi tindakan pelanggaran HAM dalam dunia pendidikan lanjutnya sangatlah memprihatinkan, kondisi seperti ini dari berbagai jenjang pendidikan anak usia dini hingga pendidikan jenjang atas.
Sekolah yang semestinya menjadi sebuah tempat aman untuk para siswa atau siswi dan bersifat menyenangkan, serta sekolah yang menjadi tempat untuk mengembangkan potensial pada anak menjadi menggelisahkan, menakutkan, serta penuh dengan kejahatan.
“Demi keberlangsungan generasi muda kedepan maka perlindungan anak diera globalisasi sangat dibutuhkan,” ujar Nizar.
Dikatakan Nizar ruang lingkup perjanjian kerja sama ini meliputi pertama, program pesantren, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan yang Ramah Hak Asasi Manusia, diantaranya melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan, pengkajian dan penelitian tentang HAM, penyuluhan, pelatihan, monitoring dan evaluasi serta membuat pilot project, dan evaluasi.
Kedua, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, diantaranya melakukan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui penyuluhan dan pelatihan HAM dan Moderasi Beragama kepada sumber daya manusia dalam rangka penyadaran dan pencegahan pelanggaran hak asasi manusia.