Ada sisi lain yang menarik dari gaya kepemimpinan Bupati Kang Giri yang supel, grapyak dan hangat dalam konteks politik merangkul. Hal ini mengingatkan Bupati Amin (yang pernah menjadi wakil Bupati Muhadi). Bisa disebut model kepemimpinan populis. Harus diakui telah memberi warna dan memperkaya model kepemimpinan Bupati di Ponorogo.
Dua sisi gaya kepemimpinan itu seharusnya bisa sebagai modal politik untuk melawan mitos politik pilkada. Dimana selama ini tidak ada Bupati yang bisa menang dua kali. Mulai dari Bupati Muhadi, kemudian Bupati Amin dan terakhir Bupati Ipong.
Bupati Muhadi disukai birokrat, tetapi tidak disukai politisi. Karena disiplin administrasi dan keuangan. Bisa disebut model kepemimpinan administrator. Maju Pilkada kedua kalah dengan Wakilnya Amin.
Hal sama Bupati Amin. Beliau disukai rakyat (karena sumrambah/ merakyat dan hangat), tapi tidak disukai birokrat. Tidak punya disiplin secara administrasi dan keuangan. Maju ke pilkada dan bisa dikalahkan Bupati Ipong. Juga yang sama Bupati Ipong dengan kekuasaan yang tertata mampu dikalahkan dengan Bupati Kang Giri yang bersamaan dengan kemarahan dan kekecewaan sebagian besar dari masyarakat Ponorogo.