Pesan untuk Menjaga Budaya Indonesia dalam Renggana, dari Komunitas Perempuan Menari

oleh
oleh

Pentas Renggana juga merupakan wujud dari keinginan para perempuan yang mencintai budaya untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia. Para perempuan yang awalnya mungkin tidak memiliki latar belakang dalam seni tari, kini ingin menjalani keinginan mereka untuk melestarikan budaya dengan cara yang unik.

“Renggana adalah bentuk penghargaan kami dan panggung untuk menyampaikan pesan cinta terhadap budaya Indonesia,” kata Ketua Pelaksana Pentas Renggana, Marina Joy.

Pentas dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama terdiri dari tarian repertoar, yang mencakup beragam budaya, seperti tarian dari Palembang, Jawa, Betawi, dan Ambon. Kemudian, ada sesi kedua yang disebut “tarian garapan” di mana semua penari akan turun bersama-sama. Tarian-tarian ini merupakan garapan budaya dari tari tradisional yang diolah dengan sentuhan kreativitas dan menghadirkan nuansa segar bagi penonton.

Selain itu, ada pembacaan Pasal 6 Gurindam 12 karya sastra Raja Ali Haji oleh Aylawati Sarwono, selaku bintang tamu. Hal ini yang menjadi keunikan dari pentas Komunitas Perempuan Menari kali ini.

Sebagai bintang tamu, Aylawati Sarwono mengungkapkan rasa kagum dan bangganya terhadap Komunitas Perempuan Menari. Ia menjelaskan bahwa partisipasinya dalam pergelaran Renggana ini, didasarkan pada cintanya terhadap seni dan budaya. Baginya, penting untuk mendukung kegiatan seni budaya dan melestarikan tradisi Indonesia yang sangat beragam.

No More Posts Available.

No more pages to load.