“Di Balik Tirai” merupakan single ke-3 dari Echo Flow yang sebelumnya telah mengeluarkan 2 single dengan judul “Teleskop” dan “Hampir Seperti Mati’ yang mendapat tanggapan positif dari penggemar musik Indonesia khususnya skena musik indie Padang. Duet Rene dan Harry yang tergabung dalam Echo Flow tentu saja memberi warna baru di skena musik Padang yang cukup berkembang, meski gelanggang untuk mereka tampil terbatas.
Nama Echo Flow sendiri diambil dari bahasa inggris “ËCHO” dan “FLOW” yang artinya “GEMA” dan “ALIRAN”. Kedua kata ini dikombinasikan dan memiliki makna bahwa band ini kelak mengalirkan suara kepada khalayak melalu lagu-lagu yang dibawakan. Nama ini dibentuk dengan harapan lagu-lagu yang dibawakan bisa menyentuh hati siapapun yang mendengar maupun menyaksikan secara langsung. Echo Flow beranggotakan 2 orang yaitu Rene dan Harry, rene merupakan mahasiswa sastra inggris, memiliki suara yang khas dan Harry merupakan gitaris yang sudah melanglang buana di belantika musik Indonesia baik sebagai player maupun sebagai orang belakang layar. Pengalaman Harry sebagai A&R di salah satu label rekaman nasional menjadikan Echo Flow sebuah group yang matang dan siap memberikan warna baru terhadap perkembangan musik Indonesia. Dalam video klip “Di Balik Tirai”, Echo Flow juga berkolaborasi dengan musisi muda berlatar belakang jurusan musik dari salah satu universitas ternama di Kota Padang; Cello dimainkan Alfriado Sardofa, Viola oleh Winatj, dan Violin oleh Dedek Febrian. Poto dokumentasi: Uyung Hamdani







