“Tingkat sportifitas sejak latihan, belum lagi dia belajar ketangguhan, pantang menyerah, daya juang. Bisa dibayangkan itu ada dalam diri seorang atlet yang akhirnya menjadi mahasiswa, pasti disuruh nyontek tidak mau. Hal-hal yang curang tidak akan dilakukan oleh seorang atlet, yang mana sportifitas sudah menjadi faktor kebiasaaannya,” ujarnya, meskipun dirinya tidak menampik ada oknum atlit yang tidak sportif.
“Meskipun ada, tapi jumlahnya jika dibandingkan sangat jauh sekali (sedikit),” lanjutnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Drs. Dwi Prijono Soesanto, M.I.Kom., menjelaskan, ada dua kategori yang dipertandingkan dalam kejuaraan kali ini, yakni tunggal putra dan tunggal putri.
“Untuk tunggal putra juara satu akan menerima hadiah berupa uang pembinaan Rp.2,5 juta, kemudian ada piagam, tropi, sertifikat, plus ada voucer beasiswa dari Universitas Budi Luhur. Ada voucer untuk kuliah. Juara 2 mendapatkan Rp.2 juta dan voucer beasiswa, dan juara 3 bersama mendapatkan Rp.1,5 juta dan voucer beasiswa. Putra dan putri sama,” ungkap pria yang juga Dosen FKDK Universitas Budi Luhur ini.
Dwi Priyono juga mengatakan, jumlah peserta pada kejuaraan kali ini berjumlah seluruhnya 116 atlet yang berasal dari Jabodetabek.
“Putra 74 orang, putri 42 orang. Jumlah seluruhnya ada sekitar 116. Untuk asal peserta hampir rata (sejabodetabek). Bogor ada, Depok ada. Hampir merata,” katanya.