Chen menjelaskan bahwa Taiwan telah membentuk Komite Perubahan Iklim Nasional yang berfokus pada lima strategi utama, termasuk pengembangan energi terbarukan seperti panas bumi, hidrogen, dan biomassa. “Kami juga telah menerbitkan Laporan Ilmiah Nasional tentang Perubahan Iklim untuk memperkuat kebijakan berbasis data,” tambahnya.
Namun, Chen menyesalkan bahwa hingga saat ini Taiwan belum dapat berpartisipasi dalam UNFCCC maupun Persetujuan Paris akibat tekanan politik dari Tiongkok. “Taiwan terus menghadapi hambatan politik meskipun memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk berkontribusi dalam tata kelola iklim global. Kami berharap komunitas internasional, termasuk Indonesia, dapat mendukung partisipasi Taiwan secara inklusif,” tegasnya.