“Ini pelajaran bagi semua menteri. Jangan grasa-grusu, jangan sok pintar. Setiap kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikaji secara mendalam, dengan koordinasi yang jelas antara kementerian dan presiden,” ungkap Haidar Alwi.
Selain itu, Haidar Alwi juga menekankan pentingnya etika dalam pemerintahan. Ia menilai bahwa seorang menteri harus menjaga sikap dan komunikasi dengan presiden agar tidak menimbulkan kesan arogan atau tidak sopan.
“Jabatan itu bukan ajang pamer kekuasaan. Seorang menteri harus tahu diri, tahu posisi. Loyalitas kepada presiden adalah harga mati, bukan sekadar formalitas,” tegasnya.