Rasko Koarmada RI yang bertemakan “Mempersatukan Kekuatan Laut Nusantara Untuk Memperkuat Pertahanan Negara Di Laut Menuju Indonesia Emas 2045” ini juga sebagai sarana seluruh jajaran Koarmada RI untuk bersinergi guna mewujudkan TNI Angkatan Laut yang modern, berdaya gentar kawasan dan berproyeksi global sesuai dengan visi postur TNI Angkatan Laut tahun 2025-2044.
Pangkoarmada RI dalam Rasko ini menyampaikan poin-poin arahan Presiden Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr. Opsla.
Adapun arahan Presiden RI dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri menitikberatkan pada efisiensi anggaran, penguatan kedaulatan negara, serta dedikasi penuh para prajurit TNI-Polri dalam menjalankan tugas. Sedangkan Menteri Pertahanan RI dalam Rapim Kemhan menekankan pentingnya pembentukan Dewan Pertahanan Nasional serta penguatan sistem pertahanan nasional melalui pengembangan industri pertahanan dan modernisasi alutsista.
Sementara itu, Panglima TNI poin-poin yang ditekankan saat Rapim TNI antara lain bahwa TNI harus siap menghadapi banglingstra yang dinamis dan tidak menentu, dan mengharapkan para perwira TNI harus menjadi duta perubahan, serta setiap Perwira harus bertanggung jawab terhadap profesionalisme prajuritnya. Sedangkan Kasal saat Rapim TNI AL menekankan antara lain bahwa TNI AL harus senantiasa meningkatkan loyalitas dan profesionalitas dalam mendukung setiap kebijakan pemerintah dan pentingnya perencanaan anggaran yang cermat dan tepat sasaran, serta mengharapkan setiap prajurit TNI AL dimanapun bertugas, untuk menjaga nama baik institusi, satuan, dan pribadi.