“Kami memiliki bukti dan saksi. Awalnya, kami sempat bertemu dan membahas isu yang mereka lontarkan. Namun, pihak GEMPAR tidak mampu menunjukkan bukti atas tuduhan tersebut. Ujung-ujungnya, mereka malah meminta dukungan dana untuk biaya operasional kantor,” ujar Murtiman.
PT Ramayana Lestari Sentosa menolak permintaan dana tersebut, apalagi jumlah yang diajukan mencapai Rp80 juta.
“Kami memiliki bukti terkait permintaan tersebut. Sulit dipercaya ada cara seperti ini, dari awalnya mengangkat isu, kemudian berujung pada permintaan uang,” tambahnya.