Satu Data Kesehatan, Strategi Pemerintah Pantau Jemaah Secara Real-Time Selama Haji

oleh
oleh

“Melalui data ini, kami bisa menentukan siapa yang butuh pemantauan ketat, siapa yang harus dibatasi aktivitasnya, bahkan siapa yang harus segera dirujuk ke fasilitas layanan lebih lanjut,” kata Liliek.

Sistem ini, lanjutnya, juga memungkinkan edukasi kesehatan dilakukan secara terarah dan efektif, menyesuaikan kondisi masing-masing jemaah. “Tidak semua jemaah punya risiko yang sama. Dengan satu data, kami bisa memberikan pendekatan yang berbeda antara jemaah sehat, komorbid, atau lansia,” ujarnya.

Hingga saat ini, kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia relatif stabil. Namun Liliek mengingatkan, puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan menjadi tantangan besar secara fisik dan mental. Ia mengimbau jemaah untuk menjaga kebugaran, cukup istirahat, menghindari paparan panas berlebih, serta mematuhi arahan tim kesehatan.

No More Posts Available.

No more pages to load.