Disiplin, Penuh Semangat, Tanpa Donatur Tetap
Saat ini, Pondok Pesantren Tarbiyatul Falah Al-Malikiyyah membina sekitar 250 santri putra dan putri, dengan delapan pengajar yang turut mengasuh dan mendampingi santri setiap hari. Sistem pembelajaran mengacu pada tradisi salafiyah, dipadukan dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti MTQ, tahfidz, dan retorika dakwah.
Kehidupan santri berlangsung teratur dan padat, dimulai sejak pukul 05.30 pagi hingga 22.00 malam. Mereka belajar kitab, mengaji, menghafal, dan mengikuti kegiatan yang disesuaikan dengan minat dan potensi masing-masing.
“Kami lihat potensi anak. Kalau bagus hafalan, kita arahkan ke MTQ. Kalau pandai bicara, kita bimbing retorikanya. Kami ingin mereka jadi pejuang ilmu, bukan hanya penghafal kitab,” tutur KH Zamzami.
Meski tanpa donatur tetap, pembangunan pesantren terus berjalan. Semuanya dilakukan secara gotong-royong dan dengan semangat tulus para pengasuh dan masyarakat sekitar.
“Kami tidak pernah meminta-minta, hanya berharap ada yang ikut peduli. Yang terpenting, mohon doanya agar pesantren ini tetap berjalan, anak-anak sehat, dan menjadi generasi berguna,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Idul Adha dan Asa Masa Depan
Menjelang Idul Adha tahun ini, pesantren juga akan melaksanakan pemotongan hewan kurban, meskipun secara sederhana.