“Dari catatan kami, sudah beberapa kali dia terdeteksi keluar negeri di saat momen penting. Misalnya ke Australia di saat siaga Idul Fitri lalu, plesiran ke Labuan Bajo saat siaga Idul Adha belum lama ini dan sekarang di saat momen rapat penting membahas RAPBN ESDM 2026, dia malah cuti dan pergi ke Dubai dan kalau tidak salah selama itu juga, dari Dubai dia turut ke Eropa atau ke Amerika,” imbuhnya.
Yudhis juga menilai, luapan emosi Bahlil terkesan gimic belaka. Artinya, apa yang dilontarkannya hanya ‘ecek-ecek’ alias omon-omon.
“Ya kalau memang betul, copot dong Darmo. Minimal sebagai menteri ESDM yang membawahi PLN untuk sektor energi, dia (Bahlil) bisa merekomendasikan ke Menteri BUMN, ke Danantara atau bahkan langsung ke Presiden untuk mengganti Darmo yang tidak peduli dengan semangat Presiden Prabowo terkait efisiensi. Tapi apa berani? Apalagi saat ini sudah menjadi rahasia umum, orang dekat Bahlil sekarang sudah duduk sebagai Direktur,” pungkas Yudhis.
“Untuk itu semua, saya punya dokumen manifest, sepanjang tahun 2025 dari bulan Februari sampai Juli, Darmo itu hampir tiap bulan melakukan perjalanan keluar negeri bertolak dari Jakarta. mulai ke Singapura, Beijing, sampai ke Abu Dhabi kemudian terakhir ke Dubai,” pungkasnya.
Dilansir dari detik.com, Bahlil menegur lantaran tak mendapat data yang mutakhir dari target desa yang teraliri listrik oleh PLN.Hal itu disampaikan Bahlil dalam rapat kerja terkait RAPBN ESDM 2026 di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
Ia menyebut telah melapor ke Presiden Prabowo Subianto terkait peta pendistribusian listrik ke daerah yang belum terjangkau.”Kami menyampaikan bahwa kemarin kami sudah rapat dengan Bapak Presiden, kami sedang memetakan prioritas sambung listrik ke masyarakat yang belum dapat sambung listrik,” ujar Bahlil di rapat.
Ia bercerita kepada Presiden, dari sekian menteri di Kabinet Merah Putih, mungkin hanya dirinya yang sempat merasakan menggunakan lampu pelita.





