Pendistribusian listrik saat itu tak semasif sekarang.”Itu kita pakai itu loh kaleng susu, pakai sumbu, pakai minyak tanah. Kalau belajar, bangun pagi, di sini hitam. Syukur kalau ke sekolah kita mandi. Kalau nggak mandi, pasti kelihatan hitamnya,” ujar Bahlil.
Bahlil berkomitmen untuk menghadirkan swasembada energi di desa-desa. Di momen ini, Bahlil lantas ingin melaporkan target pendistribusian listrik itu, tetapi tak mendapat laporan yang tepat dari jajaran.”Nah, saya sampaikan kepada Bapak Presiden, atas arahan dan visi besar Presiden tentang swasembada energi, jadi energi ini harus juga diletakkan di desa-desa,” ujar Bahlil. “Dan dalam hitungan kami, ada sekitar 5.600 desa yang harus kita lakukan, tapi tadi saya dapat laporan katanya PLN 10 ribu desa ya? Oh 10 ribu? Ini tambah, 10 ribu?” tanya Bahlil kepada jajaran dirjen di Menteri ESDM dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo.Bahlil terdengar kesal lantaran tak mendapat data yang up-to-date. Ia lantas meminta dirjen hingga Dirut PLN bertemu dirinya sehabis rapat berlangsung.”Ini nggak tahu dirjen saya yang nggak benar atau dirut PLN-nya yang nggak benar? Kalian habis ini ketemu sama saya ya, kurang ajar kalian ini,” kata Bahlil. “Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru juga, jadi materinya baru, padahal Dirutnya cuma 1, nggak berubah-ubah,” tambahnya.
Bahlil melanjutkan pemaparannya kepada anggota Komisi XII DPR. Ia menyinggung bagaimana keinginan Presiden Prabowo kepada ESDM untuk memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). “Oke, data mereka ini mungkin yang up-to-date, sayanya yang tidak dilaporkan. Tapi prinsipnya begini, Pak Presiden meminta kepada kami untuk menghitung agar desa-desa yang belum ada listriknya kita pakai PLTS,” ujar Bahlil. “Dan desa-desa yang belum ada jaringannya, itu tidak perlu menarik jaringan dari ibu kota kabupaten atau kecamatan. Tapi, kalau dia mempergunakan PLTS, jaringan lokal saja yang kita pakai,” imbuhnya.
Terakhir, Yudhis mengungkapkan bahwa Darmo yang tengah mengambil cuti, kembali Plesiran keluar negeri. Berdasarkan hasil investigasi wartawan, plesiran itu dilakukan Darmo pada 26 Juni 2025 lalu melalui Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten.
Sesuai data manifest yang berhasil diperoleh wartawan, pemilik paspor X14872** tersebut diketahui, bertolak dari bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten dengan pesawat Emirates EKO357 menuju bandara DXB, Dubai.
Hingg berita ini ditayangkan, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan juga Executive Vice President (EVP) Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto belum memberi respon saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp, Selasa (29/7/25).









