Peran BUMN dan Pemerintah: Capt. Hakeng Minta Sinergi Kuatkan Pelaut Indonesia

oleh
oleh
DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar, Pengamat Maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center yang juga merupakan Dewan Pakar dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik. (Foto. Istimewa)

“Bukan hanya mengirim, tetapi juga memastikan mereka terlindungi secara hukum, memiliki akses pada konsulat maritim, dan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai hukum laut internasional. Negara harus hadir dalam setiap simpul perjalanan para pelaut kita di negeri asing,” jelas Capt. Hakeng seraya menekankan bahwa pentingnya peran BUMN maritim lainnya seperti PT PELINDO, PT PELNI, ASDP, maupun BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) untuk ikut mendorong sinergi nasional dalam pembangunan SDM pelayaran.

Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa memberikan apresiasi langkah PMSol sebagai terobosan yang memperluas peran anak bangsa dalam pengelolaan logistik energi global. Menurutnya, jika langkah ini dikembangkan dengan terstruktur dan berkelanjutan, maka Indonesia akan memiliki reputasi sebagai eksportir pelaut unggulan. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi bilateral dan multilateral di sektor maritim.

“Ekspor SDM maritim bukan hanya solusi ekonomi, tapi juga instrumen diplomasi lunak (soft power). Pelaut Indonesia yang bekerja di kapal asing bisa menjadi duta bangsa, memperkenalkan etos kerja, nilai-nilai kebangsaan, sekaligus memperluas jaringan diplomatik informal,” ucapnya seraya mengingatkan bahwa di tengah dinamika kawasan Indo-Pasifik dan meningkatnya ketegangan geopolitik di jalur laut strategis, kehadiran pelaut Indonesia dalam kapal-kapal komersial global juga membawa pesan bahwa bangsa ini tidak abai terhadap dunia.

“Justru di lautan itulah, eksistensi kita diuji. Sebab laut adalah cermin kekuatan, bukan sekadar batas geografis. Semakin besar peran kita di sana, semakin terdengar suara kita di panggung internasional,” ujarnya seraya mengimbuhkan bahwa pengiriman 34 pelaut ke Yunani harus dimaknai sebagai awal dari proses panjang, yang jika dikelola dengan cermat dan kolaboratif, akan mengantar Indonesia benar-benar menjadi kekuatan maritim yang disegani.

No More Posts Available.

No more pages to load.