Dalam homilinya, Romo Yos memohon perlindungan Tuhan bagi bangsa Indonesia. Ia mendoakan arwah para leluhur dan pahlawan, mengenang pengorbanan mereka jelang HUT ke-80 Republik Indonesia. “Dari tempat yang memeluk sejarah ini, kita titipkan doa untuk tanah air agar tetap kokoh di tengah gelombang zaman,” ucapnya, suaranya mengalun lembut di antara teras-teras batu kuno.
Bagi Nanang Sukmana, malam itu bukan sekadar ibadah, melainkan tonggak bersejarah. “Sepanjang saya menjaga tempat ini, belum pernah ada pastor yang memimpin misa di sini. Malam ini bukan hanya bersejarah, tapi juga membawa suasana damai yang berbeda,” ujarnya.