Semua langkah itu ia jalani bersama sang istri, Elisabeth Kusuma Indreswari, yang setia mendampinginya melalui Jalasenastri. Bersama, mereka adalah contoh nyata bahwa pengabdian kepada bangsa lahir dari semangat keluarga, cinta, dan kesetiaan.
Di usia ke-80 kemerdekaan, perjalanan hidup Kolonel Pundjung mengingatkan kita bahwa merdeka berarti terus berjuang. Dari ruang redaksi hingga palagan laut, ia menunjukkan bahwa pengabdian tidak mengenal batas profesi. Ia hadir sebagai prajurit, penulis, pemimpin, dan pelayan umat — sosok yang menghidupkan api kemerdekaan dalam tugas sehari-hari.
Indonesia merdeka bukan hanya karena dikumandangkan, melainkan karena terus dijaga. Dan di sanalah, jejak pengabdian Kolonel Pundjung berdiri tegak, bersama para pejuang lainnya, menjaga merah putih tetap berkibar di samudra nusantara.