Jangan Hentikan, Perbaiki Tata Kelola Program MBG untuk Anak Bangsa

oleh
oleh

Dia mengikat dengan tali rafia masing-masing 10 ompreng beserta tutupnya dalam setiap tumpukan. “Ini mahal makanya harus dirapikan. Nanti diambil oleh dapur,” kata dia sambil tersenyum.

Sementara itu salah seorang wali murid yang ditemui saat menjemput anaknya pulang sekolah, Ibu Siti mengaku ada sedikit kekhawatiran keracunan terhadap MBG yang disantap putrinya. Namun dia mengatakan saat ini yakin dengan pihak sekolah karena melakukan pengecekan terhadap makanan sebelum disantap murid-murid.

“Kalau dengar dari berita ya khawatir (keracunan). Tapi guru-guru di sini (SD Negeri 2 Cimareme selalu cek makanan itu satu satu. Jadi sebelum dikasih ke murid, dicoba dulu sama gurunya. Kalau ada yang basi, ya nggak dikasih ke murid. Itu yang membuat saya yakin makanan untuk anak saya aman,” jelas Ibu Siti.

Karena itu, Ibu Siti yang putrinya yang saat ini duduk di bangku kelas 4 berharap MBG terus berjalan dengan pengecekan melibatkan dewan guru. “Ayeuna (adanya) program MBG janten (menjadi) tidak memberatkan beban keluarga untuk makan anak di sekolah. Sangat membantu,” kata Ibu Linda yang putrinya kelas 2 di SD Negeri 2 Cimareme ini.

“Kalau mau diteruskan, kumaha pemerintah wae. Abdi mah ngiringan (saya mengikuti saja),” ujar Ibu Linda yang tinggal di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah ini.

Terkait penyediaan makanan MBG, ibu Linda mengatakan “Upami ngadamel makanan tabuh tilu teras dibagiken murang kalih tabuh 10 atau tabuh 11, eta makanan jadi ti is (kalau membuat makanan mulai pukul tiga dan disajikan pukul 10 atau pukul 11, makanan jadi dingin) ,” ujar dia.

Karena itu Linda memberi masukan agar menu makanan diperbaiki lagi agar tidak mudah basi seperti pengolahan dan pengemasan makanan. Harapan agar program MBG terus dilaksanakan juga disampaikan wali murid seperti Ibu Marsanda (murid kelas 2), Ibu Rina (wali murid kelas 4) dan Ibu Siti (wali murid kelas 4).
Di sisi lain, sejumlah murid di SMP Negeri 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat mengatakan belum ada program MBG di sekolahnya.

“Mau, kapan Om ada MBG di sekolah kami ?” kata beberapa siswa yang sedang menunggu pembelajaran ekstrakurikuler, usai jam sekolah itu berakhir, Jumat (26/09/2025).

No More Posts Available.

No more pages to load.