Komunitas seni Wayang Kautaman kembali menghadirkan karya inovatif bertajuk ‘Sayap Jatayu’ Seblak Tanjak dan Rond De Jambe. Pertunjukan ini menjadi eksplorasi baru yang menggabungkan dua disiplin seni: Wayang Orang klasik dan Tari Ballet.
Disutradarai oleh Nanang Hape, karya ini menggandeng Natalenta Ballet School Jakarta sebagai mitra kolaborasi, dengan Ira Surono bertindak sebagai produser. Melalui “Sayap Jatayu”, Wayang Kautaman berupaya menciptakan pertunjukan lintas budaya yang mampu beradaptasi dengan ruang, waktu, dan nalar tradisi masa kini.
“Kami ingin menghadirkan Wayang Orang yang terus hidup dan relevan dengan zaman. Ballet dan Wayang Orang kami sandingkan bukan untuk dibandingkan, melainkan untuk menemukan ruang baru bagi keduanya bernafas bersama,” ujar Nanang Hape, sutradara sekaligus komposer pertunjukan.
Eksperimen Lintas Budaya
Karya “Sayap Jatayu” merupakan reinterpretasi kisah Ramayana, khususnya episode Penculikan Sinta. Pertunjukan ini menyatukan Tari Klasik Jawa dan Tari Ballet Barat, menghadirkan dialog budaya yang seimbang antara keotentikan dan kebaruan.






