“Durian bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi simbol internasionalisasi dan pertumbuhan agrikultur Indonesia,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN), Aditya Pradewo, menyampaikan bahwa BARANTIN dan GACC telah menandatangani Protokol Ekspor Durian Beku Indonesia ke Tiongkok.
“Saat ini ada delapan perusahaan yang telah lolos verifikasi dan siap melaksanakan ekspor durian beku,” kata Aditya.
Ia mengapresiasi kolaborasi seluruh pihak yang terlibat seperti Dewan Ekonomi Nasional, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Badan Karantina Indonesia, Badan Pangan Indonesia, kementerian kordinator lapangan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, dan pemerintah daerah yang terkait. Serta menegaskan bahwa ekspor durian bukan sekadar mengejar nilai ekonomi, tetapi juga meningkatkan martabat petani.
Permintaan durian global terus meningkat, terutama di Tiongkok, Thailand, Malaysia, Vietnam, serta negara ASEAN lainnya. Durian kini dianggap sebagai komoditas premium dengan nilai ekonomi tinggi.
Pengembangan Budidaya Digital 5.000 Hektare







