Dari sisi industri, PMI manufaktur Indonesia berada di level 51,2 pada Oktober 2025, menunjukkan fase ekspansi. PMI di atas 50 menandakan peningkatan output dan permintaan baru, yang memperkuat sinyal pemulihan sektor manufaktur serta menopang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pemerintah juga mengakselerasi perbaikan melalui kebijakan fiskal dan moneter. Pada September 2025, pemerintah menempatkan Rp200 triliun di sistem perbankan, dilanjutkan tambahan Rp76 triliun untuk memperkuat likuiditas. Dorongan ini memberi ruang perbankan menurunkan suku bunga, meningkatkan kredit, serta memperkuat konsumsi dan investasi masyarakat.











