Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau langsung lokasi banjir dan longsor di Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara. Kunjungan ini digelar untuk memverifikasi penyebab bencana, memastikan penanganan darurat berjalan cepat, serta menegaskan komitmen pemerintah melakukan kajian lingkungan sebelum menentukan langkah pemulihan dan penegakan hukum.
Hanif berdialog dengan warga terdampak, meninjau material kayu yang memenuhi aliran Sungai Garoga, dan mengecek titik-titik kerusakan. Temuan awal menunjukkan adanya campuran pohon tumbang alami dan material kayu yang diduga masuk secara tidak wajar ke badan sungai.
“Kajian lingkungan harus menjadi dasar penanganan. Jika ada pihak yang sengaja membuang atau membiarkan material kayu memperparah banjir, kami akan mengambil tindakan tegas, termasuk pidana,” tegas Hanif.
KLH/BPLH menambah satu perusahaan ke daftar penghentian sementara, sehingga total empat perusahaan kini dihentikan operasionalnya sampai audit lingkungan selesai. Langkah ini diambil untuk mencegah aktivitas usaha memperburuk kondisi hidrologi di hulu DAS.
Audit lingkungan, pemeriksaan izin, dan evaluasi pemanfaatan ruang akan dilakukan secara ketat dan melibatkan pakar independen. Hasil kajian dan temuan lapangan akan dibuka kepada publik setelah verifikasi selesai.
Pemerintah juga berkoordinasi dengan daerah, BNPB, dan pihak terkait untuk memastikan pemulihan akses warga, pembersihan aliran sungai, serta perencanaan restorasi fungsi ekosistem hulu dalam jangka menengah.
“Penanganan harus berbasis fakta di lapangan. Jika ada yang merusak fungsi hulu DAS, hukum akan berlaku tanpa kompromi,” tegas Hanif.






