Presiden RI Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh, Minggu (7/12/2025). Setibanya di Aceh, Presiden disambut oleh Menhan Sjafrie dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Kehadiran Menhan Sjafrie juga membawa misi kemanusiaan. Ini merupakan kunjungan keduanya setelah sebelumnya, pada November, ia meninjau sejumlah titik pengungsian untuk melihat langsung kondisi warga terdampak banjir.
Salah satu agenda utama kunjungan kali ini adalah meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, penghubung vital Bireuen–Takengon yang terputus akibat banjir besar. Jembatan sementara dengan bentang 30 meter ini menjadi akses penting untuk memulihkan mobilitas masyarakat dan distribusi logistik. Presiden Prabowo menegaskan pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk mempercepat pemulihan. “Semua usaha kita kerahkan. Semua jembatan akan kita perbaiki. Mudah-mudahan dalam 1 sampai 2 minggu,” ujar Presiden.
Presiden juga memastikan suplai bahan pangan aman dan akan dikirim dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan warga. Pemerintah turut memberi perhatian pada pemulihan sektor pertanian, termasuk penghapusan utang KUR bagi petani terdampak. “Pangan akan kita kirim. Cadangan masih cukup. Utang KUR akan kita hapus karena ini keadaan force majeure,” tegas Presiden.
Usai meninjau jembatan, Presiden dan Menhan mengunjungi tenda pengungsian di Kabupaten Bireuen untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Presiden mendengarkan langsung keluhan warga sambil memberikan dukungan moral. “Sabar ya, sabar,” ucapnya kepada para pengungsi. Presiden bersama Menhan, Panglima TNI, dan Gubernur Aceh juga meninjau dapur umum, berinteraksi dengan relawan, mengecek ketersediaan logistik, bahkan turut mencicipi menu makan siang yang disiapkan.






