Aray Maulana Bangkitkan Kepercayaan Diri di SRMP 10 Cibinong

oleh -57 Dilihat
oleh

Aray Maulana Alfatih menjalani masa tiga bulan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong, Bogor, Jawa Barat, untuk transformasi kepribadiannya. Selama masa tersebut, Aray berhasil menumbuhkan keberanian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.

Keberanian Aray diuji saat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengunjungi SRMP 10 Cibinong pada Juli 2025. Ia dipercaya memimpin laporan makan malam di hadapan rombongan tamu penting. Langkahnya tegap dan suaranya lantang, menjadi momen titik balik bagi dirinya dan para guru yang menyaksikan perubahan besar dalam dirinya.

Sebelumnya, Aray sempat mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari teman-teman di sekolah dasar karena kondisi ekonomi keluarga yang terpuruk. Hal itu membuatnya minder dan takut berbicara. Namun, di SRMP 10 Cibinong, ia menemukan lingkungan yang menerima dirinya dan belajar arti tanggung jawab, kemandirian, serta keberanian untuk mencoba.

Aray makin percaya diri ketika dipercaya menjadi komandan makan. Dari tugas sederhana ini, ia belajar mengatur barisan, memberi contoh, dan berbicara di depan teman-temannya. Meski semangat belajar kadang naik turun, guru menilai hal itu wajar dan bagian dari proses tumbuh.

Di bidang olahraga seperti futsal dan badminton, Aray menunjukkan semangat tinggi dan tekad untuk menang, tidak hanya melawan lawan, tetapi juga rasa takut dalam dirinya sendiri. Di asrama, ia dikenal disiplin, sopan, patuh aturan, dan selalu menjaga kebersihan.

Keluarga Aray berasal dari rumah sederhana berukuran 20 meter persegi di Tanah Sareal, Bogor. Ayahnya, Asep Saepudin, bekerja sebagai buruh harian lepas dan pengrajin dipan, sementara ibunya, Hera Febriani, mengurus rumah tangga. Meski penghasilan terbatas, nilai kerja keras dan kejujuran terus ditanamkan.

Bagi Aray, masa lalu menjadi pelajaran berharga. Ia belajar bahwa keterbatasan bukan alasan menyerah, dan rasa malu tidak menghalangi tumbuh. Lingkungan yang mendukung membuatnya percaya bahwa setiap anak berhak percaya diri dan bermimpi, apa pun latar belakangnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.