44 Ribu Lebih Senapan Diborong POLRI

oleh
oleh
Foto Ilustrasi

Jakarta, sketsindonews – Polri akhirnya mengakui adanya  impor 280 pucuk senjata dan sekira 6.000 butir peluru yang tertahan di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Tetapi persoalan import senjata Polri oleh PT. Mustika Duta Mas adalah tidak adanya transparan proses lelang mereka. Hal tersebut diutarakan Koordinator Investigasi Center for budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman dalam siaran pers, Minggu (01/10).

“Dalam sistem lelang elektonik Polri, lelang import 280 pucuk senjata oleh PT. Mustika Duta Mas tidak ada sama sekali. Padahal import senjata ini untuk pembelian ratusan senjata dan ribuan amunisi untuk keperluan Korps Brimob dalam rangka pembelajaran dan pelatihan siswa,” paparnya.

Kemudian selain persoalan impor 280 pucuk senjata dan 6.000 butir peluru, sebetulnya Polri banyak kejanggalan dalam pengadaan senjata atau amunisi selama ini.

“Dimana Center for Budget Analysis (CBA) menemukan pengadaan senapan serbu KAPOLRI yang dijalankan dengan satu perusahaan, atau perusahaan yang menang lelang, perusahaan yang itu itu saja,” katanya.

Hal ini terjadi, menurut Jajang sedikitnya antara tahun 2016 sampai 2017, terdapat 13 proyek yang disepakati kedua belah pihak dengan nilai kontrak sangat fantastis mencapai “triliunan” rupiah.

“Dan Perusahaan yang kelewat beruntung tersebut adalah PT. Artha Mas Sadhenna yang beralamat di Jl. Raya G No.1 RT;004 RW;003 Kel.Slipi, Kec.Palmerah, Jakarta Barat,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.