DLH DKI Tingkatkan Perlindungan Kesehatan Usai Pengemudi Truk Wafat

oleh -88 Dilihat
oleh

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Kame (50), pengemudi truk sampah Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, yang meninggal dunia akibat penyakit jantung pada Sabtu (20/12).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebut almarhum sebagai sosok yang berjasa dalam menjaga kebersihan ibu kota. Ia berharap almarhum mendapatkan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

“Almarhum adalah pejuang kebersihan kota yang telah mengabdi untuk Jakarta. Semoga husnul khatimah dan keluarga diberikan ketabahan,” ujar Asep di Jakarta, Senin (22/12).

Berdasarkan data yang diterima DLH, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung dan secara rutin mengonsumsi obat jantung serta pengencer darah. Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan perlindungan kesehatan bagi petugas lapangan.

Sebagai langkah tindak lanjut, DLH DKI Jakarta akan memperketat pengaturan kerja serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna memastikan seluruh pengemudi truk sampah menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.

“Kesehatan dan keselamatan petugas menjadi prioritas utama. Pemeriksaan rutin akan kami perkuat agar risiko kesehatan bisa terdeteksi lebih dini,” tegas Asep.

DLH juga melakukan penyesuaian shift kerja dan jadwal pembuangan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk mencegah penumpukan kendaraan. Para pengemudi turut diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam sepekan ke depan.

Pada hari yang sama, DLH DKI Jakarta melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi truk sampah yang membuang sampah ke TPST Bantargebang. Pemeriksaan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB di lantai 1 Kantor TPST Bantargebang, dengan target sekitar 100 pengemudi per hari dan durasi pemeriksaan sekitar 10 menit per orang.

DLH juga menyiapkan mekanisme rujukan ke puskesmas dan rumah sakit, termasuk rujukan kegawatdaruratan ke fasilitas kesehatan di wilayah Bekasi jika terjadi kondisi darurat di kawasan TPST Bantargebang.

“Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan perlindungan kesehatan para pengemudi sekaligus memastikan layanan kebersihan kota tetap berjalan optimal,” pungkas Asep.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pengemudi Jakarta Selatan, Imron Hikmayana, mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian DLH Provinsi DKI Jakarta terhadap keselamatan pengemudi.

Ia berharap komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan nyata agar tercipta pengelolaan TPST Bantargebang yang lebih manusiawi, tertib, dan berkeadilan, serta pelayanan kebersihan kota bagi warga Jakarta dapat terus terjaga.

No More Posts Available.

No more pages to load.