Darurat Toleransi Diutak-atik Wali Kota, Warga Mulai Risih Desak Cabut Perda Malang Halal

oleh
oleh
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid. (dok. Istimewa)

Jakarta, sketsindonews – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi mengatakan, warga Kota Malang, Jawa Timur merasa risih dengan kebijakan mundur jauh ke belakang Wali Kota Malang, Sutiaji.

Bagaimana tidak? Sutiaji, juga politikus Partai Demokrat itu, secara tersirat berupaya mengutak atik pondasi nilai toleransi lewat legitimasi Peraturan Daerah (Perda) Malang Halal.

Padahal, mayoritas warga di kota terbesar kedua di Jawa Timur itu, adalah beragama Islam. Hakikatnya sudah tahu bagaimana soal gaya hidup halal, karena itu merupakan sarana untuk memelihara diri dan jiwa, serta untuk mendekatkan diri kepada pencipta, Allah SWT.

“Pancasila sudah final toleransi sudah final. Apakah karena dekat-dekat pemilu ini maka dibuat-buat supaya keluar anggaran?,” cetus Habib Syakur dalam keterangannya, kamis (22/9/2022).

Habib Syakur mendesak Pemkot Malang segera mencabut Perda Malang Halal karena sudah sangat tak relevan. Pasalnya, jauh sebelum Sutiaji menjabat, Kota Malang sudah ditempati berbagai macam orang dari beragam suku bangsa, budaya dan agama.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.