Guru Mau Rapat, Kok Siswa Dipulangkan? (Catatan Hari Guru)

oleh
oleh

Oleh: Syarifudin Yunus, Dosen Unindra dan Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka

Tanggal 25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru. Tapi diskursus tentang guru tidak pernah ada akhir untuk dibahas. Karena guru adalah agen pembelajaran yang harus menjadi fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Hari ini, guru bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan. Maka penting dipahami, guru harus steril dari watak mendominasi peserta didik.

Pesan untuk guru di hari guru. Guru jangan egois dan arogan. Jangan karena guru mau rapat di sekolah, siswa dipulangkan. Jangan karena guru mau urus “borang” tunjangan fungsional, siswa ditinggal tanpa ada tugas di kelas. Guru tidak boleh arogan. Apalagi di era media sosial sekarang. Jangan biar bagaimana pun, guru masih tetap digugu dan ditiru. Guru jangan egois dan arogan. Agar guru tetap punya kesadaran belajar untuk memperbaiki diri, di samping mau berempati kepada siswanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.