Yogyakarta, sketsindonews – Dibalik kisah pelatih yang rela menjual mobil pribadi agar anak asuhnya bisa ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat ternyata tersimpan kisah yang juga cukup mengagetkan. Betapa tidak, para atlet yang bersedia rutin berlatih untuk membawa nama Yogyakarta Istimewa ini tak mendapatkan perhatian dari instansi terkait.
Perjuangan para atlet yang telah mati-matian diajang Pra PON beberapa waktu lalu hingga lolos dan mengantongi tiket PON Jawa Barat tak ingin di sia-siakan oleh sang pelatih, Putut Marhaento. Meskipun harus menjual mobil pribadinya yang terpenting anak asuhnya tersebut bisa bermain di ajang nasional dengan lawan-lawan yang dianggap terbaik.