Ini tentunya juga membuat traumatik warga di Kepulauan Seribu khawatir bisa saja itu terjadi, apalagi karena saat gunung itu meletus dengan hebat pada 26 Desember 2018 dan melontarkan abu vulkanik setinggi 5.500 kaki ke arah barat daya dan 1.800 kaki ke arah timur, sebaran abu vulkaniknya tak hanya jatuh di Serang dan Cilegon, tapi juga di wilayah Kepulauan Seribu.
Sisi lalin Anak Karakatau itu dengan Kepulauan seribu tidak jauh hanya berkisaran 100 KM.
“Karena itu untuk pengajian bulanan Ar Rasyid kita sisipi secara khusus di agenda pembacaan doa tolak bencana dengan harapan, semoga dengan dibacakannya doa tersebut, wilayah Kepulauan Seribu aman dan terbebas dari tsunami,” ujar Rico.
Seperti diketahui, Majelis Taklim Ar Rasyid didirikan oleh FKDM DKI Jakarta pada Maret 2016 telah menjadi rutinitas bagi peran pejabat bersama tokoh agama, kader FKDM dalam membangun komunikasi proteksi Jakarta baik deteksi keamanan ibukota baik secara politik sosial dan peran partisipatif warga Jakarta dalam antisipasinya bencana.