Pengusaha Kuliner Unjuk Rasa Tolak Pelebaran Trotoar di Jalan Juanda

oleh
oleh

“Dampak pelebaran trotoar dan penyempitan jalan akan merugikan pengusaha karena lahan parkir yang berkurang akan menurunkan omset perusahaan yang akan berdampak pada pengurangan karyawan,” ujar Rofik.

Sementara itu, Fida pemilik Soto Madura Juanda menegaskan menolak pelebaran trotoar dan penyempitan jalan. Karena selama ini dengan parkir yang maksimal saja tidak cukup. 

“Karena parkiran di Juanda bukan dimonopoli oleh kita saja tapi banyak instansi pemerintah yang berkantor di daerah ini parkir disitu. Itupun kami kewalahan,” katanya.

Dia mengatakan, bahwa di Jalan Juanda sekitar 98 persen menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan pejalan kaki dan pengguna sepeda bisa dihitung dengan jari. 

“Kebetulan banyak pejabat pemerintah yang makan di tempat kami karena kedekatan lokasi. Kami minta tolong bagi pejabat berwenang pakai hati nurani, jangan hanya perencanaan untuk memperindah jalan,” katanya.

Iril Sahbirin dari Restoran Padang Sederhana menegaskan, dengan perluasan trotoar tentu akan membuat jalan semakin sempit dan otomatis akan membuat jalan semakin macet parah. Hal ini, menurutnya, tentu membuat orang akan enggan untuk singgah makan disini.

“Trotoar belum jadi saja omset kami menurun. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana kalau sudah terjadi pelebaran trotoar dan penyempitan jalan, yang jelas jalan akan macet parkir tidak ada, tentu biaya operasional di ring 1 sangat besar sekali,” ujarnya.

Dia berharap kepada Gubernur DKI untuk mengkaji ulang perencanaan ini karena sangat berdampak pada pengusaha restoran di sepanjang Jalan Juanda.

(Eky)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.