Penolakan Alih Fungsi Perkebunan Teh Gunung Mas Puncak Bogor Menjadi Tempat Wisata Terus Bergulir

oleh
oleh

Diduga ada pembiaran terkait alih fungsi kebun teh dan hutan lindung menjadi Proyek pembangunan tempat wisata resort di Kawasan Puncak, tepatnya di Perkebunan Teh Gunung Mas Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor yang terus menuai kontroversi.

Sejumlah elemen masyarakat menyuarakan penolakan mereka atas mulai dibangunnya Kawasan yang identik dengan perkebunan teh dan kawasan hutan lindung tersebut.

Warga, terutama yang berada di sekitar kawasan tersebut mempertanyakan kelayakan & kajian dampak lingkungan dari proyek tersebut yang disebut warga jelas merupakan eksploitasi alam yang identik dengan merusak lingkungan.

Maulana, Seorang Tokoh Pemuda Cisarua Puncak yang juga aktivis pelestari lingkungan hidup sangat menyesalkan dibangunnya tempat wisata di kawasan yang jelas peruntukannya adalah untuk perkebunan dan hutan lindung tersebut. Kawasan Puncak saat ini sudah sangat masif pembangunan berbagai sarana wisata seperti villa, hotel, resort dan cafe, sayangnya pembangunan tersebut kerap mengabaikan aturan & kelestarian lingkungan.

“Tempat wisata di Kawasan Puncak sudah sangat banyak, kenapa masih terus dibangun, lebih parahnya lagi, ini dibangun di tengah perkebunan teh yang dikelola PTPN, bagaimana kajian AMDAL nya? Bagaimana prosedur perizinannya? Ini yang Kami sebagai warga Cisarua pertanyakan, padahal sangat jelas proyek ini dapat berdampak besar & sangat berpotensi menimbulkan kerusakan alam,” terangnya kepada media, Kamis (25/01/2024).

Menurut pria yang akrab disapa Baung ini, Kawasan Puncak itu memang identik dengan pariwisata, identik dengan panorama alamnya yang asri dan menjadi destinasi favorit warga, namun tidak seharusnya pengembangan wisata justru mengabaikan fungsi terpentingnya yaitu sebagai kawasan resapan air, Kawasan Puncak juga merupakan hulu sungai besar yang melintasi Jabodetabek yang berarti menyangkut kelangsungan hidup jutaan penduduknya.

“Kami telah melakukan berbagai upaya melalui beberapa pihak yang intinya menuntut kepada pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat yang menolak pembangunan tempat wisata resort di Perkebunan Teh Gunung Mas ini. Penolakan dari masyarakat sudah cukup masif. Tak hanya itu, penolakan juga datang dari anggota dewan yang concern terhadap kelestarian alam,” ungkapnya.

Ia juga mempertanyakan sikap sejumlah perangkat pemerintah yang terkesan memaksakan agar proyek tersebut berjalan padahal sudah banyak suara penolakan & alasan penolakan tersebut juga sangatlah logis.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.