Puasa Ramadhan Sebuah Upaya Membentuk pribadi yang Bertaqwa

oleh
oleh

Oleh. Letkol Sus Giyanto

Dalam perspektif islam setiap amalan yang dilakukan manusia memiliki muara atau tujuan, bukan sekedar seremoni formalitas belaka. Kita bisa mengambil sampel bagaimana ketika orang bersyahadat, maka dia ingin menjadi seorang muslim, apa tujuan orang mengerjakan sholat agar dia bisa mencegah perbuatan keji dan munkar, begitu juga zakat untuk mensucikan diri maupun hartanya, dan ketika orang berhaji berharap menjadi haji yang mabrur haji yang diterima Allah SWT. dan mampu istiqomah dalam mempertahankan ketaatan dan kebaikan.

Bagimana dengan puasa Ramadhan, apa larut begitu saja hanya sekedar lewat yang tidak memiliki makna apa-apa, artinya pasca ramadhan tidak mampu merubah ketaatan dan perilaku manusia, sehingga ramadhan tidak bermuara dan tidak memiliki harapan dan tujuan sama sekali.

Apa muara dan harapan puasa ramadhan??. sebagaimana kata Allah SWT. Dalam lima ayat pada Surat Al-Baqoroh yaitu ayat 183 – 187. Lima ayat ini cukup langka dan menarik? mengapa karena di setiap akhir ayat nyaris semua diakhiri dengan kata La ‘ala, yang memiliki arti agar engkau menjadi.., ini adalah suatu harapan atau tujuan.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.