Restorasi Lingkungan: Penerapan Green Shipping Menyokong Target Pemerintah Indonesia

oleh
oleh

Teknologi terkini yang dimiliki kapal VLGC menurut pihak PIS adalah Kapal Pertamina Gas Tulip dan Pertamina Gas Bergenia juga disebut bisa meningkatkan speed kapal dengan penggunaan bahan bakar bahkan lebih efisien hingga 16%. Tidak hanya itu, kapal ini juga telah memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) dalam operasionalnya.

“Apa yang dilakukan oleh pihak PIS dapat dikatakan sejalan dengan tujuan green shipping yakni langkah untuk upaya penurunan emisi. Selain itu juga untuk peningkatan efisiensi operasi kapal, pembersihan lambung kapal, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum/ekonomis. Green shipping dapat mendorong pelayaran ramah lingkungan untuk ekonomi biru (blue economy) karena itu juga pentingnya pengembangan teknologi untuk mewujudkan semua inovasi ini,’ jelas Capt Hakeng.

Capt Hakeng juga berharap agar perusahaan pelayaran melakukan peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung. Harapan kedepan, hal tersebut bisa menjadi katalisator bagi perusahaan lainnya untuk mengikuti langkah-langkah yang telah dilakukan PIS tersebut. Tren ke depan harus ada pengurangan emisi dari sektor pelayaran dan kelautan.

“Memang untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kerjasama dengan pihak pemerintah pusat atau daerah bagi pengusaha kapal laut. Pihak Pemerintah dapat menyediakan modal usaha untuk peremajaan kapal. Selain itu ketersediaan bahan bakar ramah lingkungan seperti biodiesel untuk kapal juga harus tercukupi. Dengan sinergi yang baik antar stakeholder diharapkan dapat mewujudkan green shipping sehingga dapat melindungi lingkungan maritim untuk generasi berikutnya,” pungkas Capt. Hakeng.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.