Sekjen Kemenhub: Sebaiknya Ojeg Diatur Oleh Pemda

oleh
oleh

Lebih lanjut Sekjen menyatakan fenomena ojeg konvensional dan online ini memperlihatkan suatu fakta bahwa angkutan massal yang ada saat ini belum menjangkau seluruh wilayah.

“Ini kan fakta, harusnya dia (ojeg) bersifat komplemen, mengisi layanan angkutan umum. Tapi kalau jumlahnya berlebihan, dia sudah jadi kompetitor terhadap angkutan umum,” ujar Sekjen.

Melihat fakta tersebut, Sekjen menjelaskan Kemenhub terus berupaya meningkatkan angkutan massal baik angkutan massal berbasis jalan atau BRT juga angkutan massal berbasis rel yaitu MRT dan LRT.

“Kita terus berupaya memperbaiki angkutan massal, dari sisi jangkauan wilayah operasinya, kualitas layanannya termasuk waktu operasinya. Sambil menunggu itu, ojeg kita tata dengan local wisdom (kebijakan/peraturan daerah),” tutup Sekjen. ()

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.