“Peristiwa tersebut menjadi sangat bersejarah karena mengandung pesan yang sangat mendalam tentang ketabahan seorang anak dan ketaatan seorang ayah dalam melaksanakan perintah Tuhannya dan sekaligus menjadi peristiwa yang mengharukan sebab pada akhirnya mereka dapat hidup bersama-sama kembali menjadi keluarga setelah lulus menghadapi ujian dari Allah SWT,” terangnya.
Sebagai umat muslim di era sekarang sudah sepatutnya menurut dia untuk terus bersyukur dengan terjadinya peristiwa tersebut karena kedepannya tidak ada lagi cerita seorang ayah harus mengorbankan putra tercintanya untuk disembelih melainkan diganti dengan hewan ternak lain seperti sapi, unta, dan domba. “Dari kisah tersebut pun kita dapat meneladani banyak hal mengenai kisah ayah dan anak, ketaatan seorang hamba, serta ketabahan seorang anak kepada ayah dan Tuhannya,” paparnya.
Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Desa Bancar, Ustadz Misnun melaporkan bahwa hingga Rabu (28/6/23) pagi, jumlah hewan kurban yang disembelih warga Desa Bancar adalah 25 ekor sapi dan 66 ekor kambing. “Jumlah ini akan terus bertambah karena mungkin ada yang belum dilaporkan ke Panitia lokal dan juga penyembelihan hewan kurban di Desa Bancar juga masih banyak yang dilakukan Kamis (29/6/23),” tukasnya.