Jakarta, sketsindonews – Menjelang Hari Raya Nyepi tahun 2017 masyarakat Bali mulai membuat ogoh-ogoh untuk melengkapi perayaan Nyepi tahun ini. Semua banjar seperti di Kota Denpasar berlomba-lomba membuat ogoh-ogoh terbaik mereka untuk di arak pada malam Pangrupukan (malam sebelum Hari Raya Nyepi).
Bagi kamu yang belum tahu, ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam perwujudannya, ogoh-ogoh sering digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan.
Adapun fungsi utamanya adalah sebagai representasi Bhuta Kala, yang kemudian diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Reporter: Eva






