Jokowi Intruksikan Pemda Papua Cepat Tangani Gizi Buruk

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews – Tamparan bagi pemerintahan Jokowi wabah campak dan kasus gizi buruk di Asmat Papua sebabkan 68 anak meninggal dunia, dan yang dirawat bertambah jumlahnya dari 18, kini 33 orang mimggu, sumber yang diterima sketsindonews.com.(21/01)

Sebelumnya ada 18 anak yang terkena kasus gizi buruk dirawat di RS daerah Agats, dan kini bertambah 15 anak.

Semalam, ke-15 anak dipindah ke gereja untuk perawatan medis di sana, karena di RS sudah tidak memadai lagi. Pasien rawat jalan sebanyak 57 anak. Rentang usia mereka adalah dari umur delapan bulan sampai 3 tahun.

Dalam menangani wabah campak dan kasus gizi buruk ini, sejumlah tim kesehatan sudah menuju 9 titik yang ada di 23 distrik, 224 kampung sekabupaten Asmat.

Tenaga kesehatan memasok makanan tambahan bergizi untuk anak yang gizi buruk. Sementara, untuk anak sehat yang belum dapat imunisasi lengkap, diimunisasi kembali.

“Yang jadi persoalan di RS ini, tidak ada dokter spesialis anak. Yang ada delapan dokter, hanya dua spesialis, dan itu dokter bedah, bukan dokter spesialis anak.

Di Asmat terjadi kekurangan tenaga medis. Dari 16 puskesmas sekabupaten Asmat, hanya ada 4 dokter, yakni di puskesmas Agats (1), Suru Suru (1), Pirimapun (1), dan puskesmas Basim (1).

Sementara, beberapa warga ada yang tinggal di pedalaman, atau lokasi yang cukup jauh dari kota/kabupaten. Mereka juga masih hidup berpindah-pindah, tidak menetap dalam satu kampung.(cnn)

Pemerintah daerah setempat mengklaim program vaksinasi atau imunisasi berkala sudah diterapkan. Hanya saja persoalan ada di masyarakat, yang pola hidupnya berpindah-pindah, tidak menetap di kampung.

No More Posts Available.

No more pages to load.