Jakarta,sketsindonews – Musrenbang, “Musyawarahnya Keren Haasilnya Ngambang” sebuah anekdot yang kerap muncul di masyarkat karena sebuah usulan warga namun giliraannya hanya sekedar usulan hingga capaian realisasi tak di lakukan, ungkap Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna kepada sketsindonews.com.
“Kekecewaan karena musrenbang masih saja dalam usulan murni dalam karena formatnya tidak ada parameter terkait memecahkan problematika dengan kajian dan analisa yang mendalam sehingga menjadi benar prioritas.”
Kerap kali terjadi duplikasi program yang di paksakan, kadang masuk template saja bisa bubar (batal) untuk tidak dilakukan, pungkasnya.(7/2)