Jakarta, sketsindonews – Sunyi dan sepi jalanan menyelimuti langkah pedagang kopi di Terminal Kampung Rambutan di Jakarta yang sudah tidak bisa berjualan lagi lantaran ditutup karena wabah Covid-19.
Lalu, menjadi pemulung jadi salah satu alternatif bagi pedagang kopi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama wabah Covid-19.
“Beginilah, jadi tidak ada pemasukan karena wabah Covid-19. Ada bantuan pun hanya bisa mencukupi selama seminggu saja, akhirnya ini pekerjaan ini menjadi satu-satunya jalan agar kebutuhan terpenuhi,” ujar pedagang kopi saat menanggapi masalah wabah yang melanda di Indonesia.
Seperti kita ketahui, wabah yang sedang melanda di Indonesia saat ini membuat banyak dari masyarakat kehilangan pekerjaannya. Kesulitan ekonomi pun dirasakan oleh banyak masyarakat. Ratusan karyawan diberhentikan dari pekerjaanya lantaran wabah ini.
Wabah ini juga memberikan perubahan yang amat besar di Indonesia, seperti Ujian Nasional yang ditiadakan, seluruh karyawan diwajibkan untuk bekerja dari rumah, perbatasan sosial berskala besar (PSBB), dan lainnya.
“Sepi sekali Terminal Kampung Rambutan sejak wabah ini, apalagi dengan dilarangnya mudik membuat terminal tutup dan saya tidak bisa berjualan lagi. Walaupun terminal suka sepi namun tidak pernah sesepi ini,” ujar pedagang kopi yang merasa miris melihat keadaan dirinya dan sepinya tempatnya mencari nafkah.










