Sampang, sketsindonews – Sejumlah pejabat di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menyadari jika dalam pelayanan pemerintahan ada mekelar yang jadi tabir sekaligus jadi pihak penyusup.
Hal tersebut mereka ungkap dalam forum diskusi yang digelar Aktivis Kabupaten Sampang Madura Development Watch dan Jaringan Kawal Jawa Timur, di Aula PKPRI Jalan Trunojoyo, Rabu (17/12/20).
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Agus Mulyadi menyebut bahwa praktik makelar dalam pelayanan kesehatan masih menjadi atensi pemerintah. Sebab minimnya pengetahuan masyarakat terhadap pelayanan menjadi pemicu para makelar hidup betah di Kota Bahari.
“Mekelar adalah salah satu problem di rumah sakit, dan ini terjadi karena banyak ketidaktahuan masyarakat soal kartu BPJS. Dan untuk kartu BPJS kami proses pendekatan langsung ke kepala desa,” tegas Agus Mulyadi menjelaskan.