Seiring itu pihaknya akan lakukan mogok untuk pihak pengrajin lakukan penyesuain harga untuk konsumen dipasar. Dilihat dari upaya ini diharapkan kenaikan adanya kelangkaan kedelai pihak konsumen juga memahami atas harga kedelai import terus naik.
“Secara normatif kenaikan ini perlu dilakukan oleh pengrajin untuk merubah pembuatan serta potongan tempe untuk dipasarkan kepasar tradisional hanya sampai kisaran kenaikan seribu rupiah hingga dua ribu rupiah,” jelasnya.
Dalam pantauan sketsindonews.com saat dihubungi pengrajin Tempe Serdang Kemayoran Suharno (40) mengatakan, pihaknya sementara ini tidak lakukan pembuatan produksi tempe karena kenaikan harga kedelai semakin tinggi di pasaran.