Jakarta, sketsindonews – Sebanyak hampir 50 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) kini seakan tak terawat dari fungsi sarana interaksi edukasi (multi fungsi) lingkungan warga.
“Kok kumuh, bagaimana itu kekinian RPTRA nyaris terabaikan,” kata Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah( LP2AD)Victor Irianto Napitupulu kepada sketsindonews, Sabtu (6/3/21).
Setiap RPTRA telah diangkat petugas ‘Hononer” dalam pengelola membangun penataan Kebersihan. Banyak RPTRA penampakan tidak terkelola dengan baik sekitar lingkungan munculnya parkir liar, bak sampah serta pinggiran RPTRA menjadi tempat rongsokan warga.
“Fungsi RPTRA sungguh setidaknya menjadi alternatif dalam membangun sumber kreasi warga, walau kondisi pandemi bukan hanya menjadi alasan tertutup bagi warga selain kondisi sesungguhnya secara phisik ikut dibiarkan,” tukasnya.